Spiritualitas reformatoris bukanlah antinomianisme atau suatu sikap yang membuang dan merendahkan hukum-hukum Allah. Spiritualitas reformatoris dengan jelas menjunjung tinggi hukum atau perintah Allah, dan di sisi yang lain tidak menggantungkan keselamatan atas kesempurnaan ketaatan manusia kepada hukum itu melainkan atas kesempurnaan cinta Allah pada manusia sebagaimana yang Yesus ajarkan dengan jelas tentang kaitan tak terpisahkan antara cinta dan ketaatan pada perintah Allah ketika Ia mengatakan: “Siapa yang memegang perintah-perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku” (Yoh. 14:21).

Buku Spiritualitas Reformatoris ini ditulis dengan harapan dapat mendorong para pembaca untuk menggali serta mempelajari lebih dalam kekayaan spiritualitas dalam tradisi Reformasi, baik dari tradisi Reformed maupun Lutheran. Bukan hanya memberkati jemaat gereja dari kedua tradisi ini, buku ini diharapkan juga dapat memberkati jemaat Tuhan dalam Gereja yang kudus dan am. Dalam beberapa bagian, Pdt. Billy Kristanto juga mengaitkan pemahaman spiritualitas reformatoris ini dengan via triplex dari spiritualitas Abad Pertengahan sekalipun tetap dalam batasan perspektif theologi Reformed.